Kering tanah menyapa pelan
Pada Bunda yang berteman letih
Wajah liat dalam terik mentari
Bermandi peluh demi empat nyawa
Liar ilalang turut bicara
Pada Bunda yang berselimut sepi
Tangan ringkih penuh luka
Menopang beban yang menikam
Bergelut dengan buas kehidupan yang berliku
Demi cita anakmu yang menjulang
Pekat malam berbisik pilu
Pada Bunda yang terisak di sudut temaram
Tenggelam dalam sajadah lusuh
Dalam doa dan sujud panjang
Merayap renta dalam kesendirian
Hembus angin membawa kabar
Pada Bunda yang dibalut rindu
Tentang anaknya di tanah sebrang
Membelah langit tuk kembali pulang
Membawa kerlip bintang dan sejuta harapan
Mata sayumu berbinar
Menyiratkan bahagia yang terpendar
Penat itu tak lagi kau rasakan
Menguap laksa hujan menyapu awan
.
.
(Teriring salam kepada jutaan bunda yang tetap tegar dalam bingkai terjal kehidupan…
And 2my beloved Mom, I don’t know how 2thank…T_T
2tell you the truth…How much I’m proud of U.. 21082008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar