Selasa, 22 Desember 2009

DIAM

Sekedar bilang
Seharusnya kau tahu,
aku BUKAN batu Andesit yang merindukan sepoi angin kerna terjal ragaku,
BUKAN pula pongah sang karang,
yg dengan percik air kau mampu luruhkan cadasku
Sungguh BUKAN,
Sebab adalah aku yg selalu saja meneriakan riak ”DIAM” pada rasa yg kau sebut ’CINTA’
Dan, ah,
DIAM-lah cinta,
DIAM
Sebab hadirmu meretas ilusi,
mengigatkanq pada Sang Gibran yg menelan Puisi
DIAM
-Tanpa titik pun koma-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar