Selasa, 22 Desember 2009

PENANTIAN dalam TAKBIR

Allohu Akbar pekik takbir lantang menggema, Allohu Akbar

Terkapar ragaku di malam Dzulhijjah,

Menatap langit-langit harapan yg kian samar

Larut perasaanku, lerap dalam sedu sedan tak ber-hujjah

Robbi ya Karim, bebaskan aku dari kesakitan ini

Untuk tiap-tiap tanya, untuk semua enigma,

Yg pada terjalnya ku goreskan sabda penantian

Pada dia, pada seorang hamba yang mencinta Rab-Nya lebih dari segala

Dan disini,

Duhai!

Penantianku belum juga usai

Di teras rumah bata beratapkan Rumbia

Ku lukis senyum yg mengeja renjana

Kuseduh secangkir kopi dengan aroma kayu manis

Yang pada pekatnya kesetiaanku terlukis

Hingga saat anganku tersadar,

Alunan takbir masih sayup terdengar

Begitu dalam,

Mengingatkanku pada yang Esa , pun yang tercinta di ujung malam
.
.
.
.
.
.



Malam 10 Dzulhijjah 1430 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar