Selasa, 22 Desember 2009

TENTANG KITA

Fajar menggeliat penat membangunkan tidurku,
Menyisakan perih
Dan memaksaku menuliskan larik-larik paling sedih
Aku tak lagi mencintainya,
itu pasti
tapi bagaimana bisa dulu aku begitu kepayang?
Seperti kemarin,
pagi mengaburkan deretan Kamboja di ujung jalan
Namun tidak pada kami,
yang kini tak lagi sama
Cinta ini begitu singkat melupakannya begitu lama
Ini adalah kepedihan terakhir yang dia torehkan padaku
Dan ini adalah sajak terakhir yg ku tulis untuknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar